Pacaran Tidak Direstui Orang Tua, Harus Bagaimana?
Pacaran adalah usaha untuk saling mengenal dan lebih memahami satu sama
lain, itu katanya. Banyak yang bilang demikian, tapi tak sedikit orang
yang mempertanyakannya. Apapun itu, kita lupakan sejenak pro dan kontra.
Bagi yang memilih pacaran sebelum menuju jenjang yang lebih serius, tak
sedikit rintangan yang menghadang, tak terkecuali soal restu dari orang
tua. Banyak kasus yang terjadi ketika pacaran tidak mendapatkan
dukungan dari orang tua, hubungan asmara tidak disetujui oleh orang tua.
Lalu, bagaimana bila orang tua kita tidak merestui hubungan kita karena beliau tidak setuju dengan pria/wanita pilihan kita?. Itu soal pilihan, mau lanjut atau tidak semua tergantung dari kemantapan hati kita. Tapi, sebisa mungkin jangan kita tentang kehendak orang tua, karena bagaimanapun juga sebagai orang tua tentu menginginkan yang terbaik buat anak-anaknya., termasuk juga dalam urusan jodoh.
Bila memang kita yakin dengan pria/ wanita pilihan kita, jangan turuti emosi, cobalah berfikir dengan jernih. Coba bertanyalah pada mereka alasan mengenai ketidaksetujuan mereka. Dengan mengetahui alasan dari orang tua nantinya bisa kita jadikan koreksi, benar tidak yang ditakutkan orang tua terhadap pasangan yang kita pilih. Kalau memang benar pendapat orang tua, kita harus memaklumi. Kita juga bisa berdiskusi dengan orang tua terkait baik buruk dan berusaha meyakinkan orang tua bahwa pilihan kita sudah tepat.
Jangan gegabah, pacaran itu hanyalah fase awal, penjajakan, jangan lantas menganggap bahwa pacar kita pasti akan menjadi pendamping hidup kita. Tujuan berpacaran memang itu, tapi bukan berarti tanpa berfikir panjang dan menuruti emosi, persetujuan orang tua itu sangatlah penting, karena bagaimanapun juga kelak merekalah yang akan menikahkan kita.
Bicara baik-baik dengan orang tua, yakinkan mereka, anggap saja ini sebuah ujian terhadap keseriusan kita dalam menjalin hubungan dan sungguh-sungguh akan membawanya ke fase yang lebih serius. Mereka juga yang akan memberikan do'a-do'a kepada kita, makanya kita usahakan pasangan yang kita pilih mendapatkan persetujuan orang tua agar do'a orang tua mampu memberikan kebahagian dan kelanggengan.
Baca juga: Jatuh Cinta dan Pacaran di Usia Remaja
Bila memang kita yakin dengan pria/ wanita pilihan kita, jangan turuti emosi, cobalah berfikir dengan jernih. Coba bertanyalah pada mereka alasan mengenai ketidaksetujuan mereka. Dengan mengetahui alasan dari orang tua nantinya bisa kita jadikan koreksi, benar tidak yang ditakutkan orang tua terhadap pasangan yang kita pilih. Kalau memang benar pendapat orang tua, kita harus memaklumi. Kita juga bisa berdiskusi dengan orang tua terkait baik buruk dan berusaha meyakinkan orang tua bahwa pilihan kita sudah tepat.
Jangan gegabah, pacaran itu hanyalah fase awal, penjajakan, jangan lantas menganggap bahwa pacar kita pasti akan menjadi pendamping hidup kita. Tujuan berpacaran memang itu, tapi bukan berarti tanpa berfikir panjang dan menuruti emosi, persetujuan orang tua itu sangatlah penting, karena bagaimanapun juga kelak merekalah yang akan menikahkan kita.
Bicara baik-baik dengan orang tua, yakinkan mereka, anggap saja ini sebuah ujian terhadap keseriusan kita dalam menjalin hubungan dan sungguh-sungguh akan membawanya ke fase yang lebih serius. Mereka juga yang akan memberikan do'a-do'a kepada kita, makanya kita usahakan pasangan yang kita pilih mendapatkan persetujuan orang tua agar do'a orang tua mampu memberikan kebahagian dan kelanggengan.
Baca juga: Jatuh Cinta dan Pacaran di Usia Remaja