Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memaknai Hidup Yang Tidak Sempurna Ini (Ikhlas)

Mungkin kita sering mendengar tentang sebuah pepatah yang berbunyi demikian: sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah bijak yang jika kita cerna maknanya sangat dalam, tak ada sesuatu yang bisa kita dapat secara instan. Hal yang besar mulanya dari kecil, yang banyak awalnya dari yang sedikit, dan masih banyak lainnya. Walau bunyi katanya cenderung sering dipersepsikan dengan menabung, namun pada dasarnya pepatah ini tak melulu hanya menekankan tentang gaya hidup hemat atau ketekunan kita untuk menabung.

Dalam segala aspek kehidupan pepatah ini sangat relevan untuk kita terpkan. Tak semua dalam hidup ini dapat diukur dengan materi, keikhlasan misalnya. Tak mudah untuk mengamalkan keikhlasan, walalupun kelihatannya hanya sepele, namun dalam pengaplikasiannya sangat sulit untuk dijalankan. Jika kita mampu mengoptimalkan kebaikan dalam diri kita, mulai dari perbuatan-perbuatan kecil yang disertai dengan ketulusan dan keikhlasan, niscaya kita akan mendapatkan kepingan-kepingan kebaikan dan kebahagiaan jiwa yang tentunya tak mampu diukur hanya dengan nialai rupiah.

Baca Juga: Keberhasilan Itu Datang Saat Kita Berfikir Bahwa Kita Sudah Gagal 

Nilai dari keikhlasan jika kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan menjadikan kita kaya. Kaya disini bukan masalah materi, namaun kaya akan jiwa. Biarkanlah tabungan kebaikan kita menggunung, suatu saat akan ada nilai tukar tersendiri untuk mengganti semua yang kita lakukan. Kalau mau lebih dalam menyelami, materi akan datang dengan sendirinya jika kita punya daya tarik atau magnet untuk menariknya.

Keikhlasan, hal yang mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dilakukan, namun seperti bunyi pepatah diatas, semua berawal dari sedikit, semua dimulai dari nol, agar menjadi pandai kita harus belajar, agar mampu menjalankan hal yang kecil ini kita harus memulai sedikit demi sedikit. Kalaupun kita tak mampu untuk mengaplikasikannya secara utuh, minimal kita punya keinginan yang kuat, hidup memang tak sempurna, tapi bagaimana cara kita untuk memaksimalkan yang tidak sempurna ini agar lebih punya makna. Terimakasih..