Kenapa Cowok Suka Sepak Bola? Ini Alasannya!
“Beautifull Game”. Itulah sebuatan yang disematkan oleh para penggemar olahraga sepak bola, khususnya para lelaki. Sepak bola sering kali dikatakan sebagai olahraga sejuta umat, olahraga paling popular, olahraga terbaik, dan sebagainya. Tak sedikit laki-laki yang tidak jatuh cinta pada lapangan hijau yang diisi 11 orang pemain. Mereka mungkin sudah terkena panah dari dewa sepak bola seperti Pele, Maradona, Messi, atau Ronaldo kala itu. Ada berbagai macam alasan kenapa mereka bisa mencintai sepak bola lebih dari olahraga lainnya. Ini adalah beberapa alasan mengapa laki-laki selalu jatuh cinta pada sepak bola. Belum disebut sebagai fans sepakbola kalau kamu belum mengetahui pertandingan sepak bola Indonesia vs Islandia nanti. Kamu bisa beli tiketnya di Bukalapak karena Bukalapak merupakan mitra jual tiket timnas Indonesia vs Islandia.
![]() |
Ilustrasi. Photoright: Ă–sterreich / www.pixabay.com |
Sepak bola adalah bahasa universal. Mengapa demikian? Karena banyak diantara lelaki memulai obrolan dengan teman atau orang yang baru dikenal dengan topik sepak bola. Mulai dari bahasan ringan seperti pertandingan yang disiarkan semalam, hingga kisruh politik di klub tersebut. Kamu gak perlu khawatir jika berpergian ke luar negeri, khususnya negara Eropa. Karena kebanyakan dari masyarakat Eropa sangat menggilai olahraga satu ini. Hampir tiap minggu mereka menyempatkan diri untuk menyaksikan jagoannya bertanding. Bahkan banyak café atau tempat umum yang membuat acara nobar demi merasakan euforia sepak bola.
Olahraga yang masuk akal. Mungkin hanya beberapa orang yang beranggapan demikian. Hal tersebut terbentuk karena peraturan permainan yang menerapkan sistem pasti. Satu tembakan berarti satu poin. Berbeda dengan permainan basket yang bisa diartikan 2-3 poin dalam satu tembakan atau sebuah touchdown di American Football yang dihitung 6-8 poin. Menurut mereka permainan tersebut butuh pemahaman yang lebih, sehingga tidak banyak orang yang menggilai permain basket, American Football atau tennis.
Cinta klub bukan pemain. Terlepas dari perdebatan siapa yang paling hebat, Pele atau Maradona dan siapa yang paling kaya Ronaldo atau Messi, alasan utama para penggemar sepak bola sejati adalah sebuah tim atau klub. Sehebat apapun seorang pemain bola, para penggemar tetap lebih menggilai sebuah tim atau klub asalnya. Tak semua penggemar rela menjadi pendukung klub lain lantaran jagoannya pindah ke klub tersebut. Hal itulah yang membuat para penggemar sepak bola sejati terkesan konsisten dan setia pada klubnya walau kisruh politik melanda dan prestasi yang naik turun.
Memiliki tradisi yang mengakar. Filosofi tersebut memang terdengar kuno. Namun, untuk beberapa tim tangguh di belahan Eropa, tradisi tersebut harus tetap dan masih berjalan hingga era modern ini. Contohnya saja Manchester United yang terus mempertahankan tradisinya dalam memilih pemain muda yang telah mengeyam pendidikan di akademinya. Keteguhannya dalam mempertahankan indentitas ditengah komersialisasi sepak bola telah dimulai Manchester United sejak 1937 lalu.
The 12th Man. Siapa lagi kalau bukan penggemar? Sebuah kehormatan bisa berada di nomor 12 bagi sebuah tim. Penggemarlah yang menjadi alasan mengapa olahraga ini terus menerus berjaya dari masa ke masa. Para penggemar rela berbondong-bondong ke stadion untuk berdebat dengan temannya tentang pertandingan nanti dan ikut mengevaluasi pemain saat pertandingannya selesai.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa penggemar adalah bahan bakar yang membut para pemain terus berlari di atas lapangan. Tidak hanya di Eropa, Indonesia juga memiliki penggemar sepak bola yang berlimpah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tiket yang dijual PSSI pada website Bukalapak untuk pertandingan uji coba Timnas Indonesia melawan Timnas Islandia mendatang. Meski hanya pertandingan persahabatan, masyarakat Indonesia tetap memilki animo dan semangat menggebu untuk mendukung Timnas Indonesia.